Dalam setahun ini aku selalu diganggu oleh calon customer satu ini nih, sebut aja namanya RH. Dia itu selalu PM tanya-tanya kue, semua pertanyaan selalu aku jawab dengan baik tapi selalu kemudian menghilang gak ada berita sampai akhirnya tiba-tiba muncul foto dia beserta kue yang tempo hari dia tanya berkali-kali. Walopun kejadian ini berkali-kali tapi ya gak papa sih belum deal ini, bukan rejekiku.
Tapi kemudian aku jengkel sekali karena RH ini kembali inbox, tanya cake yang pernah dipesan oleh Sinta, temannya. Tanyanya mendetail, seperti biasa aku jawab apa adanya eh, tumben kali ini dia langsung deal via BBM, katanya "ok mbak, aku mau yang ukuran 20cm blackforrest topping buah untuk hari Senin ya, harganya sekian ya..."
Oke, itu seminggu yang lalu dealnya.
Dan selama seminggu itu RH hampir tiap hari BBM aku, bilang "bisa miripkan mbak" sambil kirim foto cake Sinta lagi, laah gimana sih insya Allah bisa mirip, kan yang bikin cakenya Sinta yaa aku juga hadeeuh gimana sih nih orang? Sabar-sabar..
Terus mendekati hari-H aku mulai di bombardir dengan segala macam permintaan, minta ada gambar mini mousenya banyak, minta ada cokelatnya, minta dikasih pita, minta ada tulisan namanya, minta ada kartunya dll dsb dst..
Dari pada pusing semuanya ya aku oke in aja, "iyalah insya Allah bisaaaa " jawabku tanpa babibu, males soalnya bilang kalau pakai tambahan itu semua yaa berarti harga berubah.. Aku anggap amal jariah deh aku kasih bonus-bonus itu.
Lalu kemudian senyap, gak ada berita hingga hari Minggu sore, kurang dari 24 jam sebelum hari yang disepakati, aku mulai galau, perasaanku gak enak banget mau mulai membuat cakenya walaupun semua bahan sudah aku siapkan. Kata suamiku coba di BBm dulu sebelum bikin cakenya, jadi ato nggak dan karena hari Minggu ini aku ada banyak orderan edible aku gak sempet-sempet mau BBM, suamiku gak sabar, akhirnya sekitar jam 8 malam ia BBm sendiri pake BB-ku, dan jawabnya adalah :
"Gak jadi mbak" jreng!
Naik darah gak sih? Ini kue untuk besok looh, dan karena orderannya si RH ini aku sudah menolak 4 customer, sudah beli bahan kuenya, sudah siapin gambar dekornya. Kata suamiku, "ya sudah bukan rejeki, itu anggurnya kita makan aja" iya sih gak papa, tapi kan harusnya bukan begini dong cara batalin orderannya? Kemarin-kemarin kemana aja neng????
Dan yang lebih menyakitkan adalah si RH ini dengan gak tau malu kemudian tanya ukuran cakenya "mbak, ukuran cakenya berapa?" dan aku jawab "20cm", iyalah masa customer tanya gak dijawab walaupun sumpee deeh aku dongkol berat.
Kemudian aku kembali menyelesaikan pesanan edible yang kejar tayang dan orderan cokelat 200 pcs.
Paginya taraaaa, salah satu temen-ku yang jualan kue ganti DP BB-nya dengan cake yang detailnya sama persis dengan yang kemarin-kemarin dipesan oleh RH ini ke aku.. alamaakk..
Sakit hati deh jadinya, maksudnya apa sih? Tanya-tanya detail cake, tanya ukuran, tanya harga berhari-hari sudah deal terus membombardir aku dengan bbm gak penting mengenai detail cakenya, minta designnya, minta bonus ini dan itu kemudian se-enak udelnya kurang dari 12 jam sebelum waktu yang disepakati dia cancel order karena nemu tukang kue yang lebih murah gitu ya? Mbok ya dari awal aja bilang gak cocok harga, dari awal aja cari bakul kue yang sesuai budgetnya, dari awal aja minta design cakenya ke bakul kue itu, kan beres toh? Gak buang-buang waktuku juga.. time is money tauk!
0 komentar:
Posting Komentar